welcome visitor
Join us

categories
artikel -

Ralph Mitchell Devin

Matius 28:19-20; Roma 6:11

Ralph Mitchell Devin merupakan seorang misionaris asal Kota Seattle, Amerika, yang menghabiskan masa hidupnya untuk melayani di Maluku. Devin merasa terbeban dan terpanggil untuk memberitakan Kabar Baik di Maluku. Devin mencoba melamar ke Badan Misi Kemah Injil yang sudah memiliki banyak pos misi di Hindia Belanda (Indonesia), tetapi permintaannya ditolak. Akhirnya, dengan tekad yang kuat, Devin bersama Edna, sang istri, dan kelima anaknya pergi dengan biaya sendiri. Ketika berangkat, Edna mengalami sakit kulit yang sangat mengganggu. Tetapi, mujizat terjadi karena begitu kapal mereka berlabuh pada bulan Maret 1938, penyakit Edna sembuh seketika. Devin dan Edna memulai misi mereka dengan mendirikan organisasi pemberitaan Kabar Baik yang bernama Indische Bethel Zending di Kota Ambon. Kemudian Devin mulai membuka gereja baru di daerah Soos Laan. Beberapa tahun setelahnya, terjadi Perang Pasifik sehingga Devin dan keluarganya harus kembali ke Amerika pada tahun 1942.
Pada 19 April 1946, Devin dan keluarganya kembali ke Ambon dan mendapati kondisi Kota Ambon yang porak-poranda akibat perang. Banyak jemaat dari gereja yang telah mereka rintis meninggal dunia. Namun, Devin dan keluarganya dapat bertemu dengan jemaat yang tersisa. Devin memulai lagi pelayanan di Ambon, membuat KKR dan berbagai ibadah, dan perlahan-lahan mengumpulkan jemaat baru yang bertobat. Dia membeli sebuah bangunan di Kate-Kate yang terletak di seberang teluk Ambon dan membuka gereja baru. Banyak orang lokal yang menentang mereka dan melempari gereja dengan batu, namun Devin dan jemaatnya terus berjuang bagi gereja tersebut sampai rakyat bisa menerimanya. Suatu ketika, Devin kembali ke Amerika untuk membeli sebuah kapal motor besar dikarenakan transportasi laut adalah jalan terbaik untuk memberitakan Kabar Baik di kepulauan Maluku. Namun ketika dia berada di Amerika, terjadilah perang lokal yang disebabkan oleh massa pemberontak Republik Maluku Selatan (RMS). Sekali lagi, Kota Ambon hancur dan rata dengan tanah, dengan banyak korban luka-luka dan meninggal. Ketika Devin sampai di Ambon dengan kapal "Evangel" yang dia beli, pemerintah Indonesia mencurigai mereka sebagai sekutu Belanda yang hendak menyelundupkan senjata. Akhirnya mereka beralih menuju Jakarta menggunakan Evangel. Pada Juli 1951, tujuh bulan setelah mereka mendarat di Jakarta, Ralph Devin meninggal dunia karena serangan malaria dan dikuburkan di Ambon. Edna tetap melanjutkan pelayanannya di Kepulauan Maluku, di mana hatinya dan suaminya berada.
Apa yang sudah dilakukan Devin dan keluarganya seharusnya menjadi teladan bagi kita, sebab kita pun menerima perintah yang sama dari Tuhan Yesus untuk memberitakan Kabar Baik. Layanilah Dia dengan hati yang tulus dan lakukan pekerjaan pemberitaan Kabar Baik dengan antusias. Kiranya semakin banyak orang diselamatkan karena pelayanan kita.

DOA
Bapa, aku ingin bersama keluargaku melayaniMu dengan sepenuh hati, memberitakan Kabar Baik bagi orang yang belum mendengarkan. Tolong aku. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin.


back
more article...
login member
Username
Password
* sign up here