welcome visitor
Join us

categories
artikel -

Chaos

1 Korintus 14:33; Yakobus 3:16-18

Pernahkah Anda berada di tengah lalu lintas yang kacau-balau? Beberapa minggu yang lalu, saya terjebak di dalam kemacetan yang lama dan panjang. Mulanya saya tidak tahu apa yang menyebabkan kemacetan hari itu terjadi, sampai saya berhasil menerobos hingga ke depan. Akar masalah pun segera diketahui. Saat itu tidak ada yang salah dengan lampu lalu lintas yang ada di sana, namun sayangnya tidak ada polisi lalu lintas yang mengaturnya, padahal jalanan tersebut termasuk jalan besar dan ramai dengan kendaraan yang lalu-lalang.
Natur manusia yang berdosa, membuatnya suka akan ketidakteraturan, ketidakbenaran, ketidakindahan, ketidakadilan, pokoknya semua hal yang tidak baik. Bahkan meski ada hukum dan tata tertib yang menjadi garda, manusia masih sulit untuk diatur. Untuk itu manusia butuh pengatur! Tanpa pengatur sudah pasti akan terjadi chaos atau kekacauan. Ingat ketika Tuhan memanggil Musa untuk naik ke puncak Gunung Sinai untuk menerima kesepuluh firman? Apa yang terjadi ketika Musa meninggalkan bangsa Israel? Bangsa itu menjadi penyembah berhala bukan? Meski Harun, yang juga merupakan pemimpin bangsa itu ada di tengah mereka, tetap saja bangsa Israel membuat patung anak lembu emas dan sujud menyembahnya. Terjadi chaos saat itu, sebab tidak ada yang mengatur.
Chaos terjadi bukan semata-mata karena tidak adanya pemimpin, tetapi terlebih daripada itu karena ketiadaan Tuhan di dalam hidup manusia. Tuhan adalah Pengatur dari segala pengatur. Tidak peduli seberapa kaya seseorang, seberapa populernya seseorang, seberapa hebatnya seseorang, tanpa Tuhan hidupnya pun akan menjadi chaos. Orang kaya bisa membeli segalanya, tetapi tanpa Tuhan, orang kaya tidak bisa membeli keutuhan untuk rumah tangganya, keharmonisan untuk hubungan dengan pasangannya, dan kebahagiaan untuk dirinya sendiri. Sekarang ini mengapa kita mendengar ada banyak sekali perceraian, perselingkuhan, perzinaan, pelecehan, pembunuhan, cinta sejenis, dlsb? Sebenarnya jawabannya hanya ada satu, dan itu bukan sekadar latar belakang keluarga, psikologis, dlsb, melainkan karena tidak adanya Tuhan di dalam hidup para pelakunya. Tidak ada yang salah dengan perbedaan pendapat antara suami dan istri. Problem is normal! Tetapi karena tidak ada Tuhan di dalam kehidupan rumah tangga, maka terjadilah chaos, yakni perceraian.
Jika kita ingin kehidupan kita berarti, hubungan dengan pasangan harmonis, para suami ingin dihormati sebagai kepala rumah tangga, para istri ingin disayangi sebagai pendamping dan ibu di dalam keluarga, anak-anak ingin disayangi dan diperhatikan oleh orang tua, menjadi karyawan yang dipercaya oleh pemimpinnya, menjadi teman atau sahabat yang disayangi teman, bahkan menjadi warga negara yang baik, jadikanlah Tuhan sebagai Pengatur hidup kita, agar hidup kita tidak mengalami chaos.

DOA
Bapa, masuklah ke dalam hatiku, dan jadilah Pengatur hidupku, agar hidupku tidak mengalami kekacauan. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.


back
more article...
login member
Username
Password
* sign up here