welcome visitor
Join us

categories
artikel -

Bertahan Di Padang Pasir

Mazmur 94:22; 114:7-8

Mauro Prosperi adalah seorang atlet maraton tingkat dunia. Ia mendaftarkan diri untuk ikut lomba Marathon Des Sables pada tahun 1994 di Maroko. Marathon Des Sables berarti "maraton di atas pasir" atau nama lengkapnya adalah Sultan Marathon Des Sables, merupakan lomba maraton yang bisa dikatakan sebagai yang terberat dari semua lomba maraton resmi yang pernah diadakan di dunia ini. Marathon Des Sables adalah lomba maraton selama 6 hari, melintasi gurun pasir Sahara di bawah terik matahari dan udara bertemperatur 40°C. Jarak yang ditempuh pun sangat jauh, yaitu 251 kilometer. Ini adalah lomba yang sangat membutuhkan stamina dan kekuatan fisik prima dari pesertanya. Saat itu, badai pasir pun melanda gurun pasir Sahara. Justru ini terjadi di hari terakhir lomba saat Mauro berada di km 233, yang seharusnya tidak jauh lagi dari garis finis. Badai pasir membuatnya terpisah dari pelari lainnya dan juga membuatnya keluar jauh dari rute larinya. Mauro malah tersesat di tengah padang gurun Sahara hingga mendekati wilayah Aljazair. Bekal yang dibawanya hanya cukup untuk sehari saja. Meskipun ia sudah berusaha mengirit, namun tetap saja habis sebelum dia bisa kembali.
Setelah 36 jam Mauro kehabisan persediaan makanan dan air minum. Mauro bertahan hidup dengan meminum air seninya sendiri dan makan kelelawar yang berada di sebuah masjid yang telah kosong. Kadang-kadang Mauro makan ular yang ia temukan di padang pasir. Mauro mulai putus asa, di sekelilingnya tidak ada siapa-siapa yang dapat menolongnya. Karena ia tidak ingin mati di padang pasir, maka ia pergi ke masjid yang kosong itu dan mencoba untuk bunuh diri dengan memotong pergelangan tangannya menggunakan pisau kecil yang dimilikinya. Mauro berpikir bahwa pendarahan adalah salah satu cara tercepat untuk mengakhiri hidupnya. Usaha Mauro gagal karena kekurangan air di dalam tubuhnya sehingga menyebabkan darahnya mengental, jadi susah untuk keluar dari urat nadi yang sempat dipotongnya. Selama sembilan hari Mauro bertahan hidup seorang diri di padang pasir. Beruntung ia ditemukan oleh keluarga nomaden dan dibawa ke sebuah camp militer Aljazair dan dari sana Mauro dibawa ke rumah sakit. Mauro telah tersesat 299 kilometer dari rute maratonnya, dan berat badannya turun hingga 18 kilogram.
Saat ini mungkin kita juga sedang berlomba untuk mencapai sesuatu yang kita inginkan, namun di tengah jalan masalah menerpa hidup kita dan kita pun masuk dalam area padang pasir kehidupan. Padang pasir itu membuat kita menjadi sengsara, kecewa, dan putus asa, namun itu bukan berarti kita harus menyerah! Sebab, tangan Tuhan selalu menopang kita. Tuhan tidak akan membiarkan kita berjalan sendiri melewati padang pasir tersebut. PertolonganNya akan nyata pada waktunya dan kita pun akan meraih yang "lebih baik" dari yang kita inginkan.

DOA
Bapa yang baik, aku percaya ketika hidupku dilanda masalah, Engkau tidak pernah meninggalkanku seorang diri. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.


back
more article...
login member
Username
Password
* sign up here