welcome visitor
Join us

categories
artikel -

Infinitely Polar Bear

Efesus 5:33, 6:1-4

Aktor Mark Ruffalo berperan dengan sangat menge-sankan di film yang berjudul Infinitely Polar Bear. Film drama komedi Amerika ini mengisahkan seorang ayah bernama Cameron Stuart yang mengidap manic depressive atau bipolar disorder (gangguan bipolar). Gangguan ini menyebabkan Cam memiliki kondisi psikis yang ekstrem. Suasana hatinya dapat berganti secara tiba-tiba antara dua kutub (bipolar) yang berlawanan, yaitu kebahagiaan dan kesedihan yang berlebihan tanpa pola atau waktu yang pasti. Hal ini menyebabkan kelakuannya kadang seperti anak kecil, dan dapat berubah seperti laki-laki dewasa yang pemarah dan kasar.
Cam kehilangan pekerjaannya dan dihantui perasaan putus asa yang memicu penyakitnya menjadi semakin parah. Istrinya, Maggie, berusaha membawa anak-anak pergi menjauh dari pengaruh buruk sang ayah. Tetapi, anak-anak mereka sangat mengasihi sang ayah. Suatu ketika Maggie harus melanjutkan kuliah di New York demi mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Namun karena tidak punya cukup uang, Maggie tidak sanggup membawa kedua anaknya ikut. Dan tidak ada keluarga yang dapat dipercaya untuk menjaga anak-anaknya selama 18 bulan. Karena tidak ada pilihan, dia memercayakan Cam untuk menjaga anak-anak. Awalnya Cam menolak, namun Maggie terus memberikan semangat kepada suaminya.
Film ini mengisahkan perjuangan Cameron mengurus kedua anaknya. Karena penyakit yang dideritanya, Cameron kesulitan menjalani kehidupan yang terlalu banyak rutinitas; seperti memasak untuk anak-anak, mengantar mereka sekolah, mencuci baju, dlsb. Sering kali Cam mengamuk dan pergi ke bar untuk mabuk-mabukan. Namun kedua anaknya, Amelia dan Faith, memaklumi kondisi sang ayah dan tetap menghormatinya. Berkali-kali Cam membuat masalah dengan mengganggu tetangga, bersikap kasar di lingkungan sekolah, dan masuk ke rumah sembarang orang. Namun, Amelia dan Faith selalu bersabar dan menolong Cam untuk melakukan hal yang benar. Cam juga berusaha untuk menjadi ayah yang baik. Ia merapikan rumah, menjahitkan gaun yang indah untuk dipakai Faith di acara sekolah, dan selalu mengantar anak-anak ke mana pun mereka mau. Ikatan kasih di antara mereka begitu kuat sehingga penyakit sang ayah tidak jadi persoalan. Kondisi Cam pun semakin membaik dan dia berhasil merawat anak-anak mereka sampai Maggie menyelesaikan kuliahnya. Cam berhasil merebut hati Maggie kembali dan pada akhirnya mereka menjadi keluarga yang utuh.
Sadarilah betapa pentingnya keluarga. Suami, istri, dan anak-anak hendaklah hidup dalam kedamaian dan kasih. Setiap anggota keluarga tentu masing-masing memiliki kelemahan, namun itu bukan alasan untuk tidak peduli satu dengan yang lainnya, apalagi untuk berpisah. Tuhan rindu melihat keluarga kita hidup dalam keharmonisan, sehingga bisa menjadi sarana kesaksian bagi sesama.

DOA
Tuhan, aku mau untuk terus hidup mengasihi pasangan dan anak-anakku. Aku percaya bahwa mereka juga mengasihiku. Tuhan berkati keluarga kami. Dalam nama Yesus Kristus. Amin.


back
more article...
login member
Username
Password
* sign up here