welcome visitor
Join us

categories
artikel -

Jangan Kasihani Aku

Amsal 16:22, 26

Dua puluh tiga tahun lalu adalah masa di mana semua kemalangan Yue Jin dimulai. Saat sedang memotong kayu bakar, Yue Jin terjatuh ke dalam lembah yang sangat dalam dan mengalami luka parah yang hampir membawanya pada kematian. Kedua kaki dan sembilan jari tangannya harus diamputasi. Sebagai orang yang telah terbiasa beraktivitas dengan anggota tubuh yang lengkap, Yue Jin kesulitan untuk beradaptasi dengan keadaannya yang baru. Ia juga memiliki seorang putri yang masih kecil. Jadi, demi melanjutkan kehidupan mereka berdua, ia bergantung kepada belas kasihan orang dengan mengemis. Namun, hal itu tak berlangsung lama. Entah apa yang menggelitik hatinya hingga ia pun berpikir bahwa ia tak akan mungkin untuk terus hidup dengan mengemis dan membiayai putrinya dengan hasil itu. Kemudian ia pun memutuskan untuk memulai sebuah usaha baru, yaitu membuka bengkel reparasi sepeda. Berbekal modal satu juta empat ratus ribu rupiah dan pelatihan yang diikutinya, serta satu jari tangan, Yue Jin memulai usahanya. Dengan segala kekuatannya, ia berusaha menaklukkan kelemahannya, ia mencoba mengaktifkan seluruh anggota tubuh yang lainnya agar bisa membantunya bekerja. Perlahan tetapi pasti, ia pun bisa menjalankan usahanya dengan baik dan mampu membiayai putrinya hingga dewasa dan menemukan pendamping hidupnya. Walaupun putrinya ingin merawatnya, namun Yue Jin memilih untuk hidup sendiri dan terus bekerja.
Sering kali saat berada dalam posisi yang terburuk, banyak orang ingin mendapatkan belas kasihan dari sesamanya. Bahkan banyak orang yang malah dengan sengaja memanfaatkan situasi tersebut untuk mendapatkan banyak keuntungan. Tak dapat disangkal bahwa dengan mendapatkan belas kasihan orang, kita tak perlu lagi bersusah payah bekerja untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Namun, dalam situasi tersebut yang dirugikan bukanlah orang yang mengasihani kita tetapi diri kita sendiri. Hidup dari belas kasihan orang membuat kita tidak dapat mengeluarkan semua kekuatan kita.
Amsal mengatakan bahwa akal budi adalah sumber kehidupan bagi yang memilikinya. Maksudnya adalah mereka yang menggunakan akal budinya dengan baik akan dapat bertahan dalam menjalani kehidupan yang keras. Kita diberikan akal budi bukan untuk diabaikan tetapi untuk digunakan. Yue Jin kehilangan dua bagian tubuh terpenting untuk bekerja dan bergerak, tetapi ia belum kehilangan akal budinya. Itulah yang membuatnya berpikir bahwa ia bisa bekerja lebih baik daripada sekadar meminta-minta. Apa pun situasi yang kita hadapi saat ini dan bagaimana pun kondisi tubuh kita saat ini, jangan menyerah. Sebab, Tuhan telah memperlengkapi setiap manusia dengan sebuah kemampuan cadangan yang tidak terlihat. Yang dibutuhkan adalah terus bergerak maju untuk menemukan kemampuan itu dan menggunakannya dengan bijak.

DOA
Bapa sorgawi, berikan aku semangat untuk terus maju dan tidak mudah menyerah dalam menjalani kehidupan ini. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.


back
more article...
login member
Username
Password
* sign up here