welcome visitor
Join us

categories
artikel -

\"Dibuang\" Untuk Naik

Kejadian 45:5

 

Tito Karnavian adalah bintang yang sedang bersinar terang di jajaran perwira tinggi Kepolisian Negara Republik Indonesia. Ia adalah lulusan terbaik Akademi Kepolisian (Akpol) 1987. Ketika Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror, sebuah unit kepolisian yang khusus mengurus penanggulangan terorisme, dibentuk tahun 2004, Tito dipercaya memimpinnya. Namanya harum ketika berhasil melumpuhkan gembong teroris Dr. Azahari di Batu, Malang (2005), meringkus aktor intelektual di balik konflik Poso (2007), dan membongkar jaringan teroris pimpinan Noordin Moch Top (2009). Karier Tito terus melesat dan dipercaya menduduki jabatan Deputi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Namun di puncak kariernya, Tito justru "dilempar" ke Papua tahun 2012 dan menjadi Kapolda di sana. Jauh dari pemberitaan media. Justru risiko kehilangan nyawa semakin tinggi karena sering terjadi penembakan gelap oleh milisi Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Sekali bintang, tetaplah bintang. Meski sempat “dibuang” ke ujung Indonesia, tahun 2014 Tito kembali ditarik ke Jakarta menjadi Asisten Kapolri Bidang Perencanaan Umum dan Anggaran. Puncaknya, pada Jumat, 12 Juni 2015, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti melantiknya sebagai Kapolda Metro Jaya, salah satu jabatan kepolisian paling prestisius di negeri ini. Tito harus melewati jalan yang berliku untuk mencapai kariernya ini.
Di Alkitab, kita bisa melihat Yusuf. Yusuf adalah fenomena menarik dalam keluarga besar Yakub. Oleh saudaranya, Yusuf dijuluki si tukang mimpi. Kebetulan Yusuf adalah anak kesayangan ayahnya, makin kompletlah ketidaksukaan kakak-kakaknya kepada Yusuf. Mereka tega menjual Yusuf kepada saudagar Midian yang membawanya ke Mesir. Sesampainya di Mesir, Yusuf dijual lagi kepada Potifar, kepala pengawal di istana Firaun. Ceritanya tak berhenti di situ, Yusuf juga sempat dijebloskan ke penjara, menjadi korban fitnah atas sesuatu yang tidak dilakukannya. Namun ke mana pun Yusuf dibuang, Tuhan tetap menyertainya. Oleh kemurahan Tuhan, penjara justru menjadi tempat titik balik kehidupan Yusuf. Tuhan justru memakai semua penderitaan Yusuf tadi sebagai jalan untuk mempertemukannya dengan Firaun, sang penguasa Mesir.
Alasan terlogis mengapa Tuhan meminta kita untuk mengucap syukur dalam segala hal adalah karena semua tahapan kehidupan memiliki makna khusus sebelum akhirnya kita tiba di level yang telah ditentukan Tuhan. Tuhan punya jutaan cara untuk mengangkat kita termasuk lewat cara-cara yang tidak bisa dimengerti seperti disingkirkan dan dibuang. Orang lain boleh mereka-rekakan yang jahat terhadap kita, tetapi Tuhan berkuasa membalikkan akhir cerita untuk mendatangkan kebaikan bagi kita. Hanya butuh percaya bahwa semua yang diizinkan Tuhan terjadi, ujungnya pasti membawa kebaikan.

DOA
Terima kasih Tuhan untuk persoalan yang terjadi, baik yang aku pahami ataupun tidak. Aku percaya semuanya itu akan mendatangkan kebaikan bagiku. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin.


back
more article...
login member
Username
Password
* sign up here