welcome visitor
Join us

categories
artikel -

Bencilah Perbuatannya!

Matius 18:21-22, 35; Lukas 6:27-29

Membenci perlakuan buruk seseorang tanpa mem-benci orangnya adalah hal yang sulit. Mungkin tidak banyak kita menemukan orang yang bisa bersikap seperti itu. Apalagi untuk memaafkan orang lain, pasti akan sangat sulit. Namun jika tidak memaafkan, tidak akan ada ketenangan di dalam hati, karena selalu dikuasai oleh kebencian dan dendam.
Sikap Monika Korra, 25 tahun, yang berasal dari Norwegia ini kiranya bisa menginspirasi kita untuk mengambil sikap yang sama ketika menghadapi orang yang berbuat jahat kepada kita. Peristiwanya terjadi lima tahun yang lalu, saat ia berusia 20 tahun dan masih duduk di bangku kuliah. Saat itu ia mengalami peristiwa yang sangat pahit. Ketika ia sedang berjalan di pinggir jalan, tiba-tiba ada sebuah mobil van putih yang sedang berjalan lambat mengikuti Monika, kemudian berhenti tepat di sampingnya. Dari mobil itu turunlah seorang pria yang membawa pistol dan menodongkannya ke arah kepala Monika. Kemudian tanpa berpikir panjang pria itu menarik paksa Monika untuk masuk ke dalam mobil, dan ternyata di dalam mobil itu sudah ada dua pria lain. Kisah tragis itu pun terjadi. Di dalam mobil, Monika diperkosa secara bergilir oleh mereka. Setelah diperkosa, Monika diturunkan begitu saja ke pinggir jalan. Dengan sisa tenaga yang ada, Monika segera melaporkan peristiwa yang ia alami itu kepada polisi. Satu minggu kemudian, ketiga penjahat tersebut berhasil ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara. Mendengar kabar itu, Monika segera mendatangi penjahat-penjahat itu ke penjara. Kedatangannya bukan untuk memaki-maki, melainkan ia justru mengatakan kepada mereka bahwa ia memaafkan semua perbuatan mereka terhadapnya.
Bagi Monika, keputusan tersebut merupakan cara dia supaya peristiwa pahit tersebut tidak memengaruhi kepribadian dan masa depannya. Baginya memaafkan tidak berarti harus memaklumi kejahatan mereka. Memaafkan merupakan cara yang tepat untuk menjadikan hidupnya lebih tenang, sehingga masalah itu pelan-pelan berlalu dengan tidak merusak masa depannya. "Aku bukan benci terhadap kalian, aku hanya benci terhadap apa yang sudah kalian lakukan terhadap aku," begitulah kata Monika terhadap para penjahat itu. Mendengar itu, para penjahat itu menangis terharu. Sejak itu, Monika memiliki lembaran kehidupan yang baru. Bahkan ia juga telah menulis sebuah buku tentang kehidupannya yang bisa menginspirasi banyak orang yang membacanya.
Memaafkan ialah salah satu cara agar kita bisa menjangkau indahnya masa depan yang ada di hadapan kita. Jika kita tulus dan melembutkan hati, maka bukan hal yang mustahil kita bisa melakukan hal yang dianggap sulit tersebut. Belajarlah dari Tuhan Yesus, Ia sangat membenci dosa-dosa kita, tetapi tidak membenci kita. Ia bersedia mengampuni jika kita datang kepadaNya, serta merindukan kita beralih dari segala kehidupan dosa.

DOA
Tuhan, aku mau memaafkan siapa pun yang telah menyakiti hatiku, karena Engkau telah lebih dahulu melakukannya buatku. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.


back
more article...
login member
Username
Password
* sign up here