welcome visitor
Join us

categories
artikel -

Dia Satu-Satunya

Pada suatu hari Minggu setelah selesai pelayanan, saya duduk di samping seorang anak remaja. Kami saling bercerita tentang banyak hal, namun lebih banyak membicarakan kehidupan anak remaja tersebut. Termasuk juga cerita tentang siapa sahabat dan teman baiknya. Ketika tiba pada topik ini, ia berkata, "Kak mengapa sulit sekali memiliki teman yang baik apalagi sahabat yang bisa mengerti kita dengan sangat baik? Saya punya banyak teman Kak, tetapi saya merasa tidak ada di antara mereka yang benar-benar memahami saya. Ketika ada masalah, saya coba menceritakan hal itu kepada teman, tetapi yang ada saya malah dicemooh. Mereka malah men-judge saya tanpa memberikan masukan. Kata-kata yang mereka berikan tidak dapat menyelesaikan masalah saya dengan baik. Saya pikir lebih nyaman jika saya cerita pada boneka pinguin saya, karena walau tidak mendapat solusi, setidaknya dia mendengarkan cerita saya."
Setiap orang memiliki cara tersendiri untuk membuat dirinya merasa nyaman dan tenteram. Bahkan dalam persahabatan pun, sering kali kenyamanan itu menjadi kondisi pertama yang kita cari. Bila kita sudah merasa nyaman, tanpa ragu-ragu kita akan mencari sahabat kita untuk menceritakan masalah kita. Ada ketenangan yang dirasakan bila kita dapat menceritakan masalah kita. Tidak berlebihan bila saya melukiskan orang yang menemukan tempat untuk mencurahkan isi hatinya itu bagaikan seseorang yang lama berjalan dalam kegelapan kemudian menemukan tempat yang terang.
Namun, selintas ada hal yang mengganjal dalam pikiran saya. Jika kita menceritakan masalah kita kepada buku harian dan boneka, apakah masalah kita akan benar-benar terselesaikan? Bagi saya, hal ini hanya cara kita untuk mengeluarkan emosi yang ada di dalam diri kita dan bukan untuk menyelesaikan masalah. Dan ketika kita membutuhkan sosok untuk menyelesaikan masalah, siapakah orang yang tepat yang harus kita cari? Mungkin sahabat adalah jawaban yang tepat. Namun, berapa lama sahabat akan senantiasa ada di samping kita? Satu dua tahun mungkin mereka masih di sisi kita. Tetapi, suatu saat mereka bisa saja akan pergi jauh dan tenggelam dalam kesibukannya sehingga waktu yang tersedia bagi kita mungkin akan sedikit sekali.
Sebenarnya ada satu pribadi yang hampir terlupakan oleh sebagian orang. Dia adalah Tuhan Yesus! Secara jelas, Ia menyatakan diriNya sebagai sahabat kita. Ia bahkan dengan tegas mengatakan selalu ada bagi kita setiap waktu. Bahkan untuk seseorang yang tidak setia, yang sering kali melupakan diriNya dan tidak acuh padaNya, Ia tetap dengan kehangatan mengatakan diriNya adalah sahabat. Dia memang sahabat terbaik! Bahkan jika dibandingkan dengan seluruh isi dunia ini, dengan seribu buku harian, dengan seribu boneka atau seribu sahabat, Dia tetap tiada tertandingi. Dia satu-satunya dan hanya Dia!

DOA
Bapa sorgawi, aku bersyukur memiliki Tuhan Yesus sebagai Sahabat. Biarlah RohMu senantiasa mengingatkanku tentang Sahabatku ini. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin.


back
more article...
login member
Username
Password
* sign up here