Ulangan 32:4

Timothy mengalami kebutaan sejak dua puluh tahun yang lalu. Keadaan itu membuatnya menjadi hilang harapan dan merasa hidupnya sia-sia. Suatu hari, anak gadisnya yang berusia sebelas tahun datang dan memohon kepadanya untuk dibuatkan periskop, yaitu teropong yang dilengkapi dengan cermin dan lensa, seperti yang digunakan pada kapal selam. Sehingga, ia dapat melihat tempat yang jauh melewati benda-benda tinggi seperti pagar atau tanaman hias. Timothy meminta anaknya untuk membeli sepasang cermin kecil. Setelah anaknya kembali, ia segera membuat sebuah periskop. Dengan senang hati anak gadisnya berlari kepada anak lelaki tetangganya untuk menunjukkan mainan baru itu. "Ayahku yang membuatnya," katanya dengan senang. "Ayahmu yang membuat ini?" tanya anak lelaki itu dengan tidak percaya. "Bukankah ayahmu buta?" lanjutnya. "Ya, ayahku buta, tetapi tangan-tangannya tidak ikut buta," jawab si gadis.
Kelumpuhan total pada semua potensi diri kita sering kali dipicu oleh karena kekecewaan kita pada satu kekurangan, sehingga membuat kita tidak melihat potensi lain yang masih ada. Seorang anak yang kakinya harus diamputasi karena mengalami kecelakaan, merasa bahwa dirinya tidak berarti lagi. Hal ini terjadi karena ia berpikir bahwa potensi dirinya terdapat pada kakinya dan bila kakinya diamputasi, maka segalanya akan hilang. Kita diciptakan Tuhan sebagai makhluk mulia. Setiap bagian tubuh kita memiliki fungsi dan peranan yang sangat penting. Memang, setiap anggota tubuh kita saling bergantung satu sama lainnya. Tetapi, bukan berarti bila satu dihilangkan lalu yang lainnya menjadi pasif dan tidak berguna. Jika demikian, berarti secara tidak sadar kita telah menganggap bahwa Tuhan kurang mampu dalam menciptakan manusia yang bisa berguna secara maksimal.
Untuk itu, marilah kita belajar untuk tidak terpaku pada satu kekurangan yang kita miliki atau yang terjadi pada diri kita, entah itu diakibatkan oleh kecelakaan atau sakit. Bagian lain tidak akan menjadi nonaktif fungsinya bila kita tidak mengizinkan itu terjadi. Terkadang akibat terlalu larut dalam kesedihan, membuat kita kehilangan kendali dan menganggap semuanya hancur. Mensyukuri anugerah Tuhan dengan tetap bangkit dari keterpurukan adalah pilihan yang tepat. Sebab, pekerjaan tangan Tuhan adalah sempurna adanya. Tidak ada satu pun dari pekerjaanNya yang cacat atau gagal. Jika saat ini kita sedang kecewa, marah, sedih, dan terpuruk oleh karena kehilangan sesuatu yang berarti, percayalah bahwa di balik itu semua masih ada bagian lain yang juga tidak kalah pentingnya untuk kita perhatikan. Jika kita merasa kehilangan salah satu bagian tubuh kita, ingat bahwa masih ada sisi lain yang tetap berfungsi. Jika kita merasa kehilangan pekerjaan yang selalu menjadi harapan dan kebanggaan kita, ingatlah bahwa masih ada pekerjaan lain yang menanti kita. Dengan bagian lain yang masih ada, kita bisa maju, asal tidak terpaku pada kekurangan.   

DOA
Bapa, di dalam semua yang terjadi di hidupku, beriku kekuatan untuk tetap melihat sisi kekuatan di bagian lain hidupku. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.