welcome visitor
Join us

categories
artikel -

Abdikan Dirimu

Matius 24:45-47

Ada kisah menarik dari negeri Tirai Bambu, China. Seorang anak yang baru duduk di kelas 2 bangku Sekolah Dasar berhasil menyelamatkan dua nyawa dari reruntuhan bangunan yang diakibatkan gempa bumi ketika itu. Namanya Lin Hao. Ia seorang ketua kelas dari 30 siswa. Ketika gempa bumi terjadi, seluruh bangunan sekolah runtuh menimpa Lin Hao beserta teman-temannya. Saat semua orang berusaha untuk menyelamatkan diri masing-masing, Lin Hao justru menyelamatkan kedua nyawa temannya. Dengan penuh keberanian, ia mempertaruhkan nyawanya. Bocah itu berusaha keras mengeluarkan kedua temannya yang ketika itu tersangkut di antara puing-puing bangunan yang runtuh. Dan ketika ditanya mengapa dia mau mempertaruhkan nyawanya untuk kedua orang temannya itu, dengan gamblang Lin Hao menjawab, "Aku adalah ketua kelas dan sudah seharusnya aku bertanggung jawab atas teman-temanku."    
Jawaban dari Lin Hao inilah yang membuat kisah ini menjadi menarik. Jika jawaban itu tidak keluar dari mulut seorang bocah, yang umurnya lebih kurang 7 tahun itu, mungkin akan menjadi suatu hal yang biasa. Anak sekecil itu memiliki dedikasi atau pengabdian diri yang tinggi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Sungguh luar biasa bukan? Apakah kita sudah melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh Lin Hao?   
Dedikasi yang tinggi mutlak diperlukan bagi setiap orang yang memanggul sebuah tugas yang telah diamanatkan kepadanya. Dengan dedikasi yang tinggi inilah seseorang akan memperoleh semangat yang besar untuk menjalankan tugasnya itu, seperti yang telah dilakukan oleh Lin Hao. Saat menyelamatkan nyawa kedua temannya ketika itu, Lin Hao sedang menjalankan tugasnya sebagai ketua kelas. Karena dedikasinya tinggi terhadap tugas yang diembannya itu, membuat Lin Hao sama sekali tidak memedulikan keterbatasan fisiknya. Ukuran tubuh yang pendek dan bentuk tubuhnya yang kecil, sama sekali tidak menjadi penghalang bagi Lin Hao di dalam melaksanakan tugasnya.  
Jika kita melakukan tugas yang dimandatkan dengan penuh dedikasi, maka keterbatasan atau kekurangan tidak akan pernah menjadi penghalang. Di dunia ini, tugas kita tidak hanya menjalankan profesi yang sesuai dengan keahlian. Menjadi seorang kepala keluarga, ibu rumah tangga, dan anak, ini pun merupakan tugas yang harus dilakukan dengan dedikasi tinggi. Terlebih dari semua tugas itu, ada satu tugas khusus dan mulia yang diberikan langsung oleh Tuhan kepada setiap kita yang percaya, yaitu memberitakan Kabar Baik. Jadi, laksanakanlah tugas yang dimandatkan dengan penuh pengabdian, tanpa mengedepankan imbalan. Dengan demikian, nantinya imbalan yang kita peroleh tidak dibatasi oleh lembaran kertas yang bernama "uang", karena Tuhan yang adil dan setia akan memberikan sesuatu yang lebih daripada itu kepada kita yang juga setia kepada tanggung jawab kita.
 
DOA
Tuhan, aku mohon pertolonganMu agar aku mampu mengabdikan diri kepada tugas yang aku emban saat ini. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.


back
more article...
login member
Username
Password
* sign up here