welcome visitor
Join us

categories
artikel -

Ketika Meragukan Yesus

Matius 13:53-58 Ada baiknya kita memerhatikan kata-kata yang keluar dari mulut seorang bapak berikut ini, Saya kan sudah berdoa. Saya juga sudah berusaha untuk menjadi orang Kristen yang baik. Tetapi toh tetap saja saya yang tergeser di tempat kerja saya. Penyakit yang diderita ibu saya pun tidak sembuh-sembuh. Kata-kata tersebut diucapkan sebagai respons dari nasihat seorang penatua supaya dia beriman dan berharap akan pertolongan Tuhan. Dua bulan kemudian saya datang lagi ke rumahnya, kali ini saya datang sendiri. Keadaannya bukan semakin baik, tetapi semakin buruk. Bukan saja masalah pekerjaan dan penyakit ibunya, tetapi juga penyakit dirinya sendiri dan kegagalan seorang anaknya dalam meningkatkan kariernya. Bapak ini semakin berani mengeluarkan isi hatinya yang intinya adalah semakin meragukan Tuhan dan kasihNya. Sulit bagi saya untuk memberikan nasihat karena sepertinya keraguan itu sudah begitu kuat membelenggu hati dan pikirannya. Hanya doa penutup pertemuan saja yang bisa saya sampaikan. Keraguan akan menghalangi berkat Tuhan, bahkan menghalangi banyak mujizat yang sebenarnya hendak Tuhan kerjakan! Yakobus berkata, Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan. Seperti itulah sikap dan konsekuensi yang harus diterima penduduk Nazaret. Awalnya mereka begitu kagum kepada Yesus, tetapi setelah melihat latar belakang Yesus, mereka pun kemudian meragukanNya. Mereka mengenal Yesus hanya sebagai seorang manusia biasa, yang dilahirkan di dalam keluarga tukang kayu, yang secara fisik tidak lebih dari saudara-saudaraNya. Meminjam bahasa kita mungkin mereka berkata, Tidak mungkin seorang anak tukang kayu mendapatkan ilmu dan keterampilan yang sedemikian hebatnya. Andai saja mereka menerima dan bersyukur atas perbuatan Yesus, maka mereka akan tiba pada titik pengenalan yang benar tentang Dia, yang adalah Tuhan. Sayang, mereka tidak menerima dan tidak bersyukur. Makanya yang muncul bukannya pengenalan dan penerimaan akan Yesus, sebaliknya, mereka menjadi kecewa dan menolak Yesus. Dengan demikian secara otomatis mereka tidak bisa merasakan karya Yesus lebih lanjut, yang sebenarnya juga untuk kepentingan mereka. Meragukan Tuhan adalah salah satu bentuk panah api dari si jahat. Ini adalah strategi Iblis untuk menjauhkan orang percaya dari berkat dan mujizat Tuhan, yang pada gilirannya akan menjauhkan orang percaya dari Tuhan. Mari kita waspada, jangan sampai kita meragukan Tuhan. Mujizat masih ada! Waktu terwujudnya terserah Tuhan. Hanya saja, mujizat akan dialami oleh orang yang tetap memercayai Tuhan. Sebaliknya, orang yang meragukan Tuhan akan mengalami keadaan-keadaan yang tidak menyenangkan. DOA Yesus, aku tidak meragukanMu sebagai Tuhan yang sanggup melakukan berbagai macam mujizat demi kepentinganku. Terima kasih Yesus. Dalam nama Yesus aku berdoa. Amin.


back
more article...
login member
Username
Password
* sign up here