welcome visitor
Join us

categories
artikel -

Suami Yang Paling Berperasaan

Pengkhotbah 9:9 Tragedi gempa bumi yang terjadi pada tanggal 12 Mei 2008, yang mengguncang Wenchuan, Tiongkok menyisakan satu kisah mengharukan. Wu Jiafang, seorang pegawai restoran menemukan jenazah istrinya, Shi Huaqing di belakang reruntuhan restoran di mana dia bekerja. Tentu saja ini membuat air matanya tak terbendung lagi. Namun, dia tetap sabar menunggu bantuan datang untuk membawa pulang jenazah istrinya. Ternyata, setelah lama menunggu, bantuan tidak kunjung tiba. Wu Jiafang pun menggunakan tali kain merah untuk mengikatkan istrinya ke punggungnya. Lalu, dia naik sepeda motor dan dengan perlahan membawa mayat istrinya ke rumah yang berjarak empat kilometer. Saat itu saya tidak berani menangis lagi karena takut mata kabur nanti terjadi kecelakaan, sehingga dia akan menderita lagi, katanya. Adegan ini mengharukan banyak orang dan dia disebut sebagai suami yang paling berperasaan dalam gempa. Sesampainya di rumah, Wu Jiafang langsung menguburkan istrinya di samping rumahnya. Dia kemudian membuat tenda menemani istrinya yang sudah meninggal. Selama 100 hari masa berkabung itu dia hanya makan satu kali sehari. Shi Huaqing tidak pernah meninggalkan saya ketika saya sedang menderita. Saya merasa berhutang budi kepadanya, katanya. Ternyata apa yang dilakukan Wu Jiafang ini menjadi buah bibir masyarakat dan sudah pasti sampai ke telinga banyak orang. Bukan hanya itu, cerita itu menyentuh hati perempuan perempuan. Tidak berapa lama kemudian, 16 perempuan menulis surat kepadanya dan menyatakan diri ingin menjadi pendamping hidupnya. Tanggal 16 Oktober 2008, seorang wanita di Shenzhen yang bernama Liu Rurong juga meneleponnya. Dalam dua minggu mereka berkomunikasi jarak jauh setiap hari. Tanggal 9 November 2008, mereka bertemu dan merasa cocok. Sekalipun bukan perkara mudah bagi Wu Jiafang, tetapi kemudian dia memutuskan untuk menerima Liu Rurong untuk menjadi pendamping hidupnya. Dia berkata, Dia jatuh cinta sama saya karena tersentuh akan kasih sayang saya terhadap istri saya terdahulu, dan juga karena dia menaruh belas kasih ke saya sebagai korban gempa. Saya tidak memiliki apa-apa, namun dia mau menikah dengan saya tanpa syarat. Karena itulah saya mencintainya. Hal senada dikatakan oleh Liu Rurong, Dia adalah seorang petani biasa, pria yang ramah, kesederhanaannya menyentuh saya. Ketulusan cinta seseorang kepada pasangannya tidak diukur dari seberapa banyak harta yang bisa dia berikan, tetapi dari seberapa keras usaha untuk melindungi, merawat, mendampingi, dan memerhatikan pasangannya. Akan sangat mudah untuk memerhatikan pasangan ketika sehat dan banyak harta, tetapi tidak mudah ketika pasangan dalam keadaan menderita. Mari kita tanamkan dalam diri kita cinta yang tulus sehingga apa pun keadaan pasangan kita, kita tetap menunjukkan cinta itu dalam tindakan nyata. DOA Tuhan, beriku hati yang sanggup mengasihi pasanganku dengan tulus dan terwujud di dalam tindakan nyata. Dalam nama Yesus aku mohon dan berdoa. Amin.


back
more article...
login member
Username
Password
* sign up here