welcome visitor
Join us

categories
artikel -

Ketika Tiada Tempat Berpijak

Ibrani 11:1 Saat berharap akan hujan maka kita juga akan berharap melihat awan mendung di langit. Lain halnya dengan Elia. Ia berkata pada Ahab akan segera turun hujan tanpa melihat awan mendung menggelayut di langit. Awan kecil sebesar telapak tangan muncul kala ia membungkuk di puncak Gunung Karmel sebanyak tujuh kali. Inilah arti iman yang sesuai dengan Ibr 11:1. Jangan menggantungkan iman pada segumpal awan yang nampak namun munculkanlah awan karena iman yang ada di dalam kita. Dan jangan biarkan mata jasmani menjadi kemudi ke mana perahu iman akan berlayar. Bukan perjalanan mudah bagi Khatryn untuk sampai pada kesuksesan novel pertamanya. Ia telah berpuluh-puluh kali mencoba mengirimkan tulisannya pada beberapa penerbitan namun selalu mengalami penolakan. Akhirnya suami dan teman-temannya menyarankan ia mengganti tulisan yang lain. Namun ia terus bergelut dengan tulisan yang sama meski harus menulis secara diam-diam. Ia telah menghabiskan waktu 1,5 tahun untuk menulis dan 3,5 tahun untuk menerima penolakan. Pada kiriman ke-60, tulisannya diterima oleh sebuah penerbitan yang dipimpin oleh Susan Ramer, yang kemudian memfilmkannya dengan judul The Help dan telah diputar di 35 negara. Khatryn berkata bahwa sekiranya ia terhenti pada penolakan yang kesekian puluh kali, maka ia tak akan melihat novelnya terjual 5 juta copy dan bertahan selama 100 minggu di New York Time Best Seller List. Jika Khatryn berhenti berharap pada penolakan yang ke-59 maka novel The Help hanya berakhir di gudang. Jika Elia berhenti berdoa pada hitungan yang ke-6 maka hujan deras tak akan pernah turun. Lalu apakah kita akan kehilangan iman di tahun ini sementara Tuhan telah menyiapkan jawaban di tahun-tahun mendatang? Khatryn hanya melihat penolakan demi penolakan, Elia hanya melihat cerahnya langit biru. Kenyataan yang ada berlawanan dengan apa yang mereka imani. Terkadang kita menghadapi situasi di mana tak ada tempat bagi iman untuk berpijak. Namun dalam situasi seperti itulah iman kita harus tertancap lebih dalam dan kuat. Iman membutuhkan \"tanah\" untuk membuatnya bertumbuh lebih kuat dan mata hati kita untuk tetap fokus pada janjiNya. Pada akhirnya iman akan menghadirkan segumpal awan nampak di langit biru. Berapa lama waktu yang dibutuhkan? Khatryn dan Elia tak pernah tahu pada hitungan keberapa imannya akan membuahkan hasil. Yang kita lakukan hanyalah terus berharap. Dari sisi manusia jasmani, banyak kali tapak perjalanan iman kita terhalang oleh bongkah-bongkah keputusasaan, yang membuat kita berhenti berharap. Namun dari sisi manusia rohani, kita harus bangkit dan tidak membiarkan bongkah-bongkah keputusasaan itu menjerat setiap tapak sehingga kita terseok-seok dalam langkah iman. Lutut harus makin diperkuat, suara iman makin diperjelas, maka kita akan melihat bahwa harapan kita bukanlah mimpi namun sebuah bukti yang kita lihat. DOA Ya Tuhan, aku berdoa agar melalui situasi yang sulit bahkan tanpa harapan sekalipun imanku semakin bertumbuh lebih dalam dan kuat. Dalam nama Yesus aku mohon. Amin.


back
more article...
login member
Username
Password
* sign up here