Amsal 18:24 Amsal 18:24 berkata, Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga sahabat yang lebih karib dari pada seorang saudara. Kebenaran ayat ini kami sekeluarga alami dengan seseorang yang bernama Palik. Awalnya Palik adalah anak buah ayahku di sebuah pabrik karet di kota Palembang. Sekalipun Palik waktu itu baru berumur 14 tahun, tetapi ia sudah sanggup menunjukkan tanggung jawab dan kesetiakawanan yang sangat dewasa. Ia tidak pernah curang di dalam melakukan pekerjaannya. Ia selalu menuntaskan pekerjaan yang diberikan kepadanya karena ia bukan tipe orang yang suka bermalas-malasan. Bahkan ia berani mempertaruhkan nyawanya membela ayahku ketika ayahku harus berhadapan dengan orang-orang yang jahat. Ketika kami masih kecil-kecil pun, kami juga mendapatkan penjagaan darinya. Itu sebabnya ayahku sudah menganggapnya sebagai bagian dari keluarga kami. Apa yang kami makan, itu juga yang dia makan. Di mana kami berada, di situ juga dia berada. Dan, ke mana pun ayahku pindah kerja, ia selalu ikut. Setelah usianya mencapai 50 tahun, ia mengambil pensiun dan pulang ke kampungnya di Banten. Namun persahabatan kami tidak putus. Setiap tahun, dia selalu datang dengan buah tangan berupa hasil kebun atau ternaknya. Ia datang dengan membawa anak-anaknya. Kami pun selalu bernostalgia kembali, makan bersama dan tertawa bersama-sama. Sungguh indah jika kita mempunyai seorang sahabat yang jujur dan setia! Persahabatan yang sejati tidak hilang karena jarak dan waktu. Dan pintu untuk menuju kepada persahabatan sejati adalah kejujuran. Hanya karena jujur satu terhadap yang lain, dua orang akan mulai akrab dan akhirnya menjadi sahabat. Begitu kejujuran di antara mereka dikhianati, maka hancur pula persahabatan yang sudah terjalin. Saya ingat akan sahabat sepelayanan saya. Saat itu dia sedang mencari pekerjaan. Lalu saya memohon kepada seorang teman yang lain agar menerima sahabat saya ini untuk bekerja padanya. Singkat cerita, ia diterima di bagian sales dan mendapatkan sepeda motor perusahaan untuk dia gunakan di dalam menjalankan tugas-tugasnya. Tetapi apa yang terjadi? Rupanya sahabat saya ini sudah ikut-ikutan temannya pergi ke nite club dan menjalin hubungan dengan wanita lain di sana. Karena membutuhkan uang, akhirnya sepeda motor perusahaan di mana ia bekerja dijualnya. Tindakannya ini menghancurkan kariernya dan menjadi benih pecahnya persahabatan kami. Berikutnya beberapa kali ia mencoba menipu saya, untunglah adiknya yang masih menghargai persahabatan kami selalu memberi informasi yang sebenarnya kepada saya. Berlakulah jujur jika ingin persahabatan kita tetap kekal dan kita disenangi oleh semua teman kita. Dan ingatlah, Saudara yang dikhianati lebih sulit dihampiri daripada kota yang kuat. (Ams 18:19) DOA Ampuni aku Tuhan bila aku banyak berbuat salah kepada teman-temanku dengan berbohong kepada mereka. Pulihkan hubunganku dengan mereka. Dalam nama Yesus aku berdoa. Amin
back
Best viewed in Mozilla Firefox 3 or greater