welcome visitor
Join us

categories
artikel -

Banyaknya Penderitaan Di Dunia Ini

Forum Tanya-Jawab: NN, Jakarta

Tanya: Mengapa ada begitu banyak penderitaan di dunia ini? Mengapa orang benar ada yang hidup menderita? Bagaimana sikap yang benar dari seorang yang percaya kepada Tuhan dalam menghadapi penderitaan atau persoalan selama hidup di dunia ini?
Jawab: Di dunia ini banyak penderitaan karena memang dunia tempat kita tinggal sudah jatuh ke dalam dosa, bukan lagi dunia yang sempurna, seperti ketika zaman Adam dan Hawa. Ketika Tuhan Yesus datang ke dunia ini untuk pertama kalinya, maka Ia telah memulihkan dunia ini dengan menghancurkan kuasa Iblis dan dosa. Namun demikian, Iblis masih ada dan manusia belum sempurna sepenuhnya, sehingga kita masih mengalami penderitaan. Kesempurnaan dunia ini baru terjadi ketika Tuhan Yesus datang untuk kedua kali, di mana orang-orang yang percaya kepadaNya akan hidup dalam kebahagiaan selamanya dan tidak ada lagi berbagai macam penderitaan (Why 21:1-4). Di samping itu, perlu juga kita pahami bahwa selagi kita berada di dunia ini, kita tunduk kepada hukum alam. Ada banyak penderitaan di dunia ini terjadi karena manusia menentang hukum alam, misalnya banjir akibat hutan yang gundul.
Selama masih hidup di dunia ini, orang benar atau orang yang hidup takut akan Tuhan pun tidak luput dari penderitaan atau tekanan hidup. Sebagaimana Daud adalah orang yang hidup takut akan Tuhan, namun ia juga tidak luput dari penderitaan. Dirinya dia gambarkan seperti kirbat yang diasapi. "Sebab aku telah menjadi seperti kirbat yang diasapi; namun ketetapan-ketetapanMu tidak kulupakan." (Mzm 119:83). Kirbat anggur merupakan satu perlengkapan yang hampir ada di setiap rumah orang-orang Yahudi. Kirbat sering kali digantungkan di standar kaki tiga atau digantungkan di paku yang ada di dinding. Karena iklim yang panas, dan juga karena kebiasaan orang-orang Yahudi membuat api untuk memasak di dalam rumah, maka kirbat yang digantungkan menjadi berdebu dan bahkan menjadi hitam karena asap. Daud melihat dirinya seperti kirbat yang tergantung berdebu dan hitam karena asap. Apa maknanya ungkapan "seperti kirbat yang diasapi"?
Pertama, orang-orang benar, sama seperti orang-orang lainnya, tidak luput dari hal-hal yang tidak mengenakkan dan melelahkan hati, yaitu berbagai macam pencobaan, penderitaan, atau tekanan hidup yang diibaratkan sebagai debu dan asap. Debu dan asap adalah hal-hal yang tidak berguna tetapi tidak dapat dielakkan karena mereka menjadi bagian dalam kehidupan kita dan ada di sekitar kita. Demikian juga dengan pencobaan dan tekanan hidup yang akan selalu ada dalam kehidupan kita. "Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun." (Yak 1:2-4)
Kedua, walaupun demikian, sebagai orang-orang benar yang takut akan Tuhan, kita harus selalu berpegang kepada ketetapan Tuhan. Ketetapan Tuhan merupakan kebenaran yang akan menuntun kita kepada kehidupan yang sesungguhnya, yaitu kehidupan kekal bersamaNya. "Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia." (Yak 1:12)


back
more article...
login member
Username
Password
* sign up here