welcome visitor
Join us

categories
artikel -

Orang Yang Tidak Dapat Kawin

Tanya: Di dalam Mat 19:12 dikatakan, "Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga." Apa yang dimaksud dengan ayat tersebut?
Jawab: Pernikahan adalah suatu rencana dan kehendak Tuhan bagi manusia. Karena itu, pernikahan adalah suatu hal yang normal, tidak seperti pandangan beberapa orang yang ekstrem, misalnya kaum gnostik, yang memandang rendah pernikahan dan menganggap orang yang menikah lebih rendah derajatnya daripada mereka yang tidak menikah. Namun demikian, faktanya memang ada orang-orang tertentu yang tidak menikah, dengan berbagai alasan. Kepada murid-muridNya, Tuhan Yesus menjelaskan bahwa ada tiga alasan orang yang tidak kawin atau menikah, khususnya laki-laki.
Pertama, orang yang lahir demikian dari rahim ibunya. Maksudnya, ada orang yang mempunyai kecacatan tubuh sejak dari kandungan ibunya, yang mengakibatkan ia tidak dapat menikah. Hal ini disebabkan oleh fungsi seksualnya yang bermasalah. Dunia di mana kita hidup saat ini adalah dunia yang telah jatuh ke dalam dosa, di mana keadaannya tidak lagi sempurna seperti ketika pertama kali diciptakan. Karena itu, banyak hal yang tidak sempurna terjadi di dunia ini, misalnya cacat fisik sejak lahir, seperti kebutaan (Yoh 9:1-3) atau ketidakmampuan seksual seseorang. Di samping itu, ada juga orang yang cacat secara seksual karena suatu kecelakaan atau penyakit, jadi bukan bawaan dari kandungan ibunya. Namun orang-orang yang cacat secara seksual, sebelum atau setelah kelahirannya sehingga tidak dapat menikah, tidak berarti kurang berkenan pada Tuhan. Sebab, kasih dan perkenanan Tuhan tidak selalu dinyatakan lewat pernikahan.
Kedua, orang yang dibuat demikian oleh orang lain. Ada orang yang bukan atas kemauannya menjadi cacat secara seksual dan tidak dapat menikah. Hal seperti ini lumrah terjadi dalam kerajaan-kerajaan pada zaman dahulu. Seseorang dibuat mandul atau dikebiri agar ia fokus untuk melayani raja dan keluarganya di dalam istana kerajaan. Selain itu, agar ia tidak bisa berbuat mesum dengan perempuan-perempuan, sebab ia tinggal di istana kerajaan bersama harem dan putri-putri raja. Ada juga orang seperti ini karena kerelaannya sendiri agar bisa diterima bekerja di istana kerajaan. Tetapi hal ini pun tetap saja karena "dibuat orang lain", artinya atas permintaan orang lain yang tak bisa ditolaknya jika ia ingin bekerja untuk orang tersebut. Salah satu contoh orang yang dikebiri di Alkitab adalah sida-sida Etiopia, yang ditobatkan oleh Roh Kudus melalui Filipus (Kis 8:27).
Ketiga, orang yang atas kemauannya sendiri karena Kerajaan Sorga. Ada orang yang memutuskan tidak menikah agar ia bisa fokus dalam melayani Tuhan, jadi bukan karena ia cacat secara seksual. Namun, hal ini tidak berarti bahwa ia mengebiri dirinya sendiri, seperti yang pernah dilakukan oleh Origenes, seorang bapa gereja abad kedua. Tetapi maksudnya adalah, ia secara sukarela tidak menikah, jadi ia mengekang keinginan seksualnya. Contoh seperti ini adalah Rasul Paulus. Ini adalah karunia Tuhan, artinya sebuah panggilan, yang tidak semua orang menerimanya (1 Kor 7:7-8). Orang seperti ini diberikan Tuhan kemampuan untuk mengekang keinginan seksualnya sehingga ia bisa lebih fokus dalam melayaniNya.


back
more article...
login member
Username
Password
* sign up here