Forum Tanya-Jawab: Ibu Yani, Depok Tanya: Mendiang kakak ipar saya adalah seorang hamba Tuhan. Dia meninggal karena tenggelam di sungai setelah terjatuh dari perahu kecil (perahu kelotok) yang dia naiki. Tanpa sengaja saya mendengar seseorang berkata, Kok bisa ya meninggal dengan cara seperti itu? Ibu itu pendeta kan? Pertanyaan tersebut sangat menggelitik hati saya. Timbul pertanyaan di dalam hati saya, Harus dengan cara seperti apa seorang hamba Tuhan meninggal? Apakah meninggal karena tenggelam menunjukkan bahwa dia tidak diperkenan Tuhan? Mohon penjelasannya tentang hal ini. Jawab: Perlu disadari bahwa kita hidup di negara religius. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat beragama dan berkepercayaan. Oleh sebab itu, seringkali peristiwa yang terjadi disangkutpautkan dengan Tuhan atau sesembahan lain. Sayangnya, pemahaman iman dan wujud pengejawantahan iman tersebut berbeda antara satu agama atau kepercayaan dengan agama atau kepercayaan yang lainnya. Salah satunya adalah pandangan tentang cara orang meninggal. Ada yang berpendapat bahwa orang yang baik pasti meninggalnya dengan cara yang normal. Sebaliknya, orang yang tidak baik pasti meninggal dengan cara yang tidak normal. Tenggelam adalah salah satu cara meninggal yang tidak normal. Jadi, maklum saja kalau ada orang berpendapat seperti itu karena dia bukan orang Kristen. Tetapi, sangat disayangkan kalau ada orang Kristen yang berpendapat seperti itu juga. Pemahaman iman Kristen tidak sama dengan pendapat di atas. Secara umum, Alkitab tidak menjelaskan bahwa cara kematian seseorang sudah ditentukan sebelumnya. Alkitab tidak menegaskan bahwa Tuhan sudah menentukan cara meninggal yang baik bagi orang baik dan cara meninggal yang tidak normal bagi orang yang tidak diperkenan. Memang ada kasus-kasus khusus yang sepertinya cara kematiannya sudah ditentukan. Salah satu kematian terakbar yang sudah ditentukan Tuhan adalah kematian Yesus. Di Mazmur 22:17 dijelaskan, Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku, mereka menusuk tangan dan kakiku. Ini merupakan nubuat kematian Yesus dengan cara disalib. Tetapi, sebagaimana kita tahu bahwa kematian Yesus yang tidak normal ini bukan berarti Yesus tidak diperkenan Tuhan. Sementara itu, bagi manusia, secara khusus orang percaya, cara meninggal berkaitan dengan kebijaksanaan hidup seseorang. Seseorang yang saat mudanya suka minum minuman keras atau merokok, sangat mungkin meninggalnya karena penyakit paru-paru atau TBC. Dan lain sebagainya. Demikian juga kalau mendiang kakak ipar Anda meninggal dengan cara tenggelam, bisa jadi itu karena ketidakhati-hatian darinya atau orang lain. Mungkin mendiang kakak ipar Anda kurang erat dalam berpegangan. Mungkin juga karena apa yang dipegangnya rapuh, artinya ini ketidakhati-hatian dari pemilik perahu. Bisa jadi karena faktor alam. Entah karena pusaran air, atau karena derasnya air sungai saat itu. Jadi, kalau kakak ipar Anda meninggal dengan cara tenggelam, itu bukan berarti Tuhan menentukan demikian. Di samping itu, kematian kakak ipar Anda karena tenggelam juga bukan berarti dia tidak diperkenan Tuhan. Perlu diperhatikan bahwa ada orang baik, bahkan orang benar yang meninggal dengan cara mengenaskan. Stefanus, orang yang penuh dengan Roh Kudus itu meninggal setelah dirajam batu. Jelas bahwa kematian karena tenggelam sama sekali tidak mengindikasikan bahwa kakak ipar Anda tidak diperkenan Tuhan. Jangan gelisah dan jangan dipercaya pandangan salah seperti di atas.
back
Best viewed in Mozilla Firefox 3 or greater