welcome visitor
Join us

categories
artikel -

Paralympic Games

Ibrani 12:1-4

The Paralympic Games adalah Olimpiade dunia untuk para kaum disabilitas, yakni orang-orang yang fisik dan mentalnya kurang sempurna. Ada dua jenis paralympic, yakni paralympic musim dingin dan paralympic musim panas, yang sejak paralympic musim panas 1988 di Seoul, Korea Selatan, diselenggarakan tidak lama setelah Olimpiade dunia (Olympic Games). Kedua jenis paralympic ini diselenggarakan oleh the International Paralympic Committee (IPC). Terakhir, paralympic musim panas diadakan di Rio De Jeneiro, pada bulan September 2016 yang lalu, yang juga diikuti oleh tim dari Indonesia. Paralympic bermula dari pertemuan kecil para veteran Inggris dalam Perang Dunia ke-2 yang terjadi pada tahun 1948, hingga kemudian menjadi salah satu event olahraga terbesar di dunia saat ini.
Sebelum paralympic resmi didirikan, para atlet dari kaum disabilitas ikut bertanding dalam Olimpiade dunia atau Olympic Games. Atlet pertama dari kaum disabilitas yang ikut pertandingan Olimpiade orang normal di cabang senam adalah atlet senam Amerika keturunan Jerman, George Eyser pada Olimpiade 1904, di mana ia mempunyai satu kaki palsu. Atlet menembak Hongaria, Karoly Takacs, bertanding dalam Olimpiade 1948 dan 1952. Takacs punya lengan kanan yang diamputasi dan dia menembak memakai tangan kiri. Atlet disabilitas lainnya yang bertanding pada Olimpiade normal adalah Lis Hartel, seorang atlet balap kuda Denmark, atlet yang menderita penyakit polio tetapi berhasil memenangkan medali perak. Sementara Neroli Fairhall, atlet panahan dari Selandia Baru, adalah atlet disabilitas pertama yang berpartisipasi dalam Olimpiade orang normal cabang panahan, di mana dia bertanding dalam Olimpiade Los Angeles 1984.
Sejak paralympic berdiri, atlet renang perempuan dari Amerika Serikat, Trischa Zorn, adalah atlet yang paling banyak mengoleksi medali. Dia seorang yang buta, tetapi ia berhasil memenangkan total 55 medali, 41 di antaranya adalah medali emas. Ia berkarier selama 24 tahun, sepanjang tahun 1980 hingga 2004. Sementara Ragnhild Myklebust dari Norwegia memegang rekor sebagai pemenang medali terbanyak di Paralympic musim dingin. Bertanding pada Paralympic 1988, 1992, 1994 dan 2002, dia memenangkan total 22 medali, 17 di antaranya adalah medali emas. Kita melihat pertandingan Olimpiade yang normal saja sudah banyak menghasilkan para atlet berprestasi yang mengagumkan bagi kita. Apalagi paralympic untuk mereka yang disabilitas, yang punya kekurangan fisik maupun mental, pasti kita semakin kagum lagi.
Kehidupan Kristen kerap kali diumpamakan seperti para atlet yang bertanding memenangkan pertandingan dan merebut mahkota. Dalam pertandingan itu kita diingatkan agar tetap fokus dan memandang Tuhan Yesus yang membawa kita pada kemenangan.

DOA
Bapa sorgawi, mampukan aku untuk bisa mengakhiri pertandingan imanku di bumi ini hingga aku dapat keluar sebagai pemenang. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.


back
more article...
login member
Username
Password
* sign up here