welcome visitor
Join us

categories
artikel -

Tuhan Lama Membentuk, Mengapa?

Roma 9:20-21

Sebagai orang percaya, kita tentu tahu bahwa kita harus mengalami pembentukan Tuhan. Dan kita percaya bahwa pembentukan Tuhan akan selalu mendatangkan kebaikan bagi diri kita. Namun yang sering kali menjadi pertanyaan, mengapa proses pembentukan Tuhan terasa lama, bahkan juga sangat menyakitkan, hingga kita merasa pembentukan tersebut berada di luar batas kemampuan kita?
Ingat bangsa Israel? Sebelum bangsa ini masuk ke tanah yang dijanjikan Tuhan, mereka mengalami pembentukan Tuhan terlebih dahulu. Pembentukan tersebut berlangsung begitu lama, yakni 40 tahun. Selama 40 tahun bangsa ini harus mengembara di padang gurun. Padahal jarak antara Mesir dan Kanaan bisa ditempuh selama kurang lebih 40 hari. Lantas mengapa bangsa Israel dibentuk Tuhan begitu lama? Apakah Tuhan tidak bisa membentuk mereka dalam waktu 40 hari? Dari Alkitab dan buku-buku sejarah, kita tahu bahwa bangsa Israel adalah bangsa yang tegar tengkuk atau keras hati. Meski mereka telah melihat dan mengalami secara langsung perbuatan tangan Tuhan yang ajaib dalam pembebasan mereka dari tanah Mesir, mereka masih saja melakukan hal-hal yang tidak berkenan di hadapan Tuhan. Bersungut-sungut adalah hal yang paling sering mereka lakukan. Padahal mereka telah menyaksikan dengan mata mereka sendiri bagaimana Tuhan mengirimkan manna dari Sorga dan burung puyuh, serta mengeluarkan air dari bukit batu untuk memelihara hidup mereka selama di padang gurun. Bahkan, mereka pun tega menduakan Tuhan dengan cara menyembah allah lain. Meski mereka melihat bagaimana Tuhan dengan tiang awan dan tiang api senantiasa menyertai mereka, bahkan menyaksikan bagaimana Musa dengan nama Tuhan membelah Laut Teberau untuk menyelamatkan mereka dari tangan Firaun, tetapi tetap saja mereka menyembah allah lain. Ketidakpercayaan, ketidaktaatan, serta pemberontakan bangsa Israel inilah yang membuat mereka mengalami pembentukan Tuhan begitu lama.
Jadi, cepat atau lambatnya pembentukan Tuhan, sesungguhnya semua tergantung bagaimana respons kita terhadap pembentukan tersebut. Sama seperti besi yang terus-menerus akan ditempa hingga "mau" dibentuk, kita pun demikian. Bila kita masih keras hati, tidak mau diajar, suka bersungut-sungut, tidak mau mengikuti aturan dan kehendakNya, kita akan terus "ditempa" oleh tangan Tuhan hingga kita mau dibentuk sesuai dengan kehendakNya. Untuk itu, marilah belajar menerima pembentukan Tuhan dengan kerendahan hati. Sebab hanya dengan kerendahan hati barulah kita bisa mengerti dan mengikuti apa yang menjadi kemauan Tuhan bagi diri kita. Belajarlah juga untuk bersabar, karena hanya dengan bersabar kita bisa melewati tahap demi tahap pembentukan Tuhan. Bukankah kekristenan tidak hanya tentang Sorga tetapi juga tentang buah-buah yang dihasilkan?

DOA
Tuhan, terima kasih untuk renungan hari ini yang telah mengingatkanku kembali agar rendah hati dan bersabar menerima pembentukanMu. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin.


back
more article...
login member
Username
Password
* sign up here