welcome visitor
Join us

categories
artikel -

Menabur Kebaikan Menuai Berkat

Galatia 6:9-10; Efesus 2:10

Dapat menuntut ilmu di St. Mary's Hospital Medical School, London, merupakan impian dan dambaan bagi setiap orang yang bercita-cita menjadi seorang dokter, ilmuwan, profesor, dsb. Pasalnya, sekolah ini menjadi sekolah medis yang terpopuler di London era tahun 1980-1990. Tidak diragukan lagi, sekolah St. Mary’s Hospital Medical ini mampu mencetak ilmuwan-ilmuwan yang bersejarah di dunia, salah satunya ialah Sir Alexander Fleming. Bukan suatu kebetulan Fleming menjadi seorang ilmuwan ternama penemu penicilin pertama di dunia. Di balik kesuksesan Fleming, terdapat sebuah kisah yang menarik. Ayah Fleming adalah seorang petani. Di pagi hari saat sedang mencangkul, ia mendengar teriakan minta tolong dari rawa-rawa di dekat kebunnya. Dengan cepat ia menaruh peralatannya dan berlari ke rawa-rawa tersebut mencari sumber suara teriakan itu. Sesampainya di rawa-rawa dekat kebunnya, ia mendapati seorang anak lelaki yang ketakutan karena terjebak dalam lumpur hisap. Ia menjerit dan berjuang untuk melepaskan dirinya dari dalam lumpur. Tanpa berpikir panjang ayah Fleming menyelamatkan anak tersebut dari lumpur hisap. Dengan bantuan sebuah tongkat, ayah Fleming berhasil mengeluarkan anak tersebut dari lumpur hisap. Di hari berikutnya, seorang bangsawan datang ke rumah petani Skotlandia itu. Dengan berpakaian mewah dan elegan, ia melangkah keluar dari kereta kudanya. Bangsawan tersebut memperkenalkan dirinya sebagai ayah dari anak yang diselamatkan ayah Fleming. Karena telah menyelamatkan nyawa anaknya, sang bangsawan merasa berhutang budi kepada petani tersebut dan ingin memberinya uang, namun ayah Fleming menolak. Merupakan hal yang wajib baginya menolong orang yang berada dalam kesulitan. Saat petani dan bangsawan itu sedang berbicara, keluarlah anak dari si petani tersebut, Alexander Fleming. Melihat anak petani tersebut, bangsawan ini menawarkan diri untuk menyekolahkannya di St. Mary's Hospital Medical School, London. Begitulah kisah dari Alexander Fleming sang penemu penicilin. Berkat ayahnya, Fleming menuai berkat dan menjadi dokter para tentara pada Perang Dunia ke-1.
Kisah di atas mengingatkan saya kepada pepatah yang berbunyi demikian, "Apa yang kamu tabur, itu yang kamu tuai." Orang dunia menyebutnya sebagai karma. Kebanyakan orang percaya bahwa dengan melakukan kebaikan mereka juga diperlakukan setimpal dengan perbuatan mereka. Namun berbeda bagi anak-anak Tuhan, kita melakukan perbuatan baik bukan sekadar berharap kita ingin agar perbuatan baik kita dibalas, melainkan karena kita telah terlebih dahulu menerima kebaikan dari Tuhan Yesus. Paulus berkata kepada jemaat Efesus demikian, "Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya." Oleh sebab itu janganlah jemu-jemu untuk berbuat kebaikan!

DOA
Tuhan, terima kasih atas segala kebaikanMu. Beriku hati seperti hatiMu sehingga aku dapat memancarkan kasihMu lewat hidupku. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.


back
more article...
login member
Username
Password
* sign up here