welcome visitor
Join us

categories
artikel -

Jangan Tinggalkan Orang Tuamu!

Matius 15:3-6

Hidup sendiri tanpa kehadiran seorang pun anggota keluarga di dekat kita merupakan hal yang sangat menyedihkan. Meskipun dia adalah seorang yang sengaja merantau jauh dari keluarganya, pasti sempat mengalami apa yang namanya kehilangan atau merindukan kebersamaan dengan keluarga yang ditinggalkan.
Mungkin bagi orang yang berusia muda dan harus terpisah jauh dari keluarganya masih tetap bisa bertahan hidup dalam kehidupan sehari-harinya, karena mereka masih bisa mengandalkan fisik, otak, dlsb., untuk bekerja. Namun bagaimana jika orang yang jauh dari keluarganya tersebut sudah sangat tua dan rentan dengan penyakit? Tentunya akan kesulitan menjalankan kehidupan sehari-hari karena keterbatasan fisiknya. Hal inilah yang dialami oleh seorang kakek berusia 75 tahun yang bernama Huan Qi dari Changzhou, Jiangsu, Tiongkok. Ia mengaku sangat sedih dan sengsara setiap terbangun di pagi hari, di rumahnya. Ia juga merasa hidupnya kosong dan kesepian. Tidak jarang ia membuka album fotonya yang berisikan foto-foto saat ia bersama mendiang istrinya, anak, adik serta kakaknya. Maksudnya adalah untuk mengobati kerinduan serta kekosongan hidupnya. Bahkan beberapa kali ia suka berbicara kepada dirinya sendiri di hadapan cermin, untuk mengusir kesepian yang ia alami.
Istrinya telah meninggal sejak tahun 1999 yang lalu. Ia juga memiliki anak yang berusia 41 tahun. Namun setelah anaknya menikah, anaknya harus tinggal di asrama tempat ia bekerja, di kota. Sehingga, anaknya tidak dapat membawa ayahnya tinggal bersama. Sang anak pun sangat jarang menjenguknya. Kakek Huan sebenarnya memiliki sejumlah saudara kandung, namun mereka juga memiliki anak serta cucu masing-masing, sehingga mereka sudah merasa nyaman dan bahagia bersama keluarga mereka. Itulah yang menyebabkan saudara-saudaranya jarang mengunjunginya. Ia juga tadinya tinggal bersama seorang wanita yang bekerja untuk merawatnya di rumah. Namun suatu saat, wanita itu mengambil keputusan untuk menikah, maka ia meninggalkan Kakek Huan, lalu hidup bersama suaminya.
Akhirnya, Kakek Huan memutuskan memasang iklan di koran. Dalam iklannya tersebut, ia meminta agar ada keluarga yang mau mengadopsinya dan memberinya kebahagiaan serta kehangatan di sisa hidupnya. Sebagai imbalannya, ia akan memberikan dana pensiun bulanan miliknya kepada keluarga yang bersedia mengadopsinya, sejumlah 6000 yuan atau setara dengan 12 juta rupiah.
Marilah kita mulai peduli kepada setiap anggota keluarga kita bagaimanapun keadaan mereka. Terlebih khusus kepada orang tua kita. Kebahagiaan dan kebanggaan mereka adalah di saat mereka menghabiskan sisa-sisa tahun hidup mereka bersama anak serta keturunan mereka yang lainnya.

DOA
Bapa, tolong aku agar bisa terus memperhatikan orang tuaku hingga pada detik-detik terakhir hidup mereka di bumi. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.


back
more article...
login member
Username
Password
* sign up here