welcome visitor
Join us

categories
artikel -

Kecacatan Moral Sang Dewa

Kisah Rasul 14:8-18; Mazmur 115:2-15

Ketika Paulus dan Barnabas memasuki kota Listra dan memberitakan Kabar Baik, ada seorang lumpuh yang disembuhkan dengan kuasa Tuhan, sehingga bisa berjalan. Melihat hal yang menakjubkan itu, penduduk Listra langsung memuja Paulus sebagai Hermes, dewa pengantar berita atau pesan, karena Paulus yang berbicara. Sedangkan Barnabas disebut sebagai Zeus, ayah Hermes sekaligus raja segala dewa. Ketika itu juga, imam-imam dari kuil Zeus yang berada di luar kota dengan segera mendatangi Paulus dan Barnabas sambil membawa persembahan. Zeus dan dewa-dewa Olimpian merupakan figur yang sangat penting bagi orang-orang Yunani. Dewa-dewi yang berjumlah 12 orang tersebut merupakan "tuhan" bagi masyarakat Yunani. Mereka memiliki kisah dan sejarah para dewa-dewi tersebut, patung-patung, dan kuil-kuilnya, serta dengan bodohnya mereka menyembah semuanya. Padahal, dewa-dewi tersebut memiliki banyak sekali cacat moral dan sama sekali tidak layak dianggap sebagai Tuhan.
Contohnya adalah Zeus sendiri, raja para dewa Yunani. Zeus merupakan cucu dari Gaea sang bumi dan Ouranos sang langit. Gaea dan Ouranos memiliki anak-anak yang disebut para Titan. Zeus sendiri terlahir dari pasangan Titan bernama Kronos dan Rhea. Kronos membunuh ayahnya sendiri, Ouranos, supaya bisa berkuasa atas dunia. Setelah membunuh ayahnya, Kronos juga takut bahwa anak-anaknya akan menggantikan posisinya sebagai penguasa, sehingga ia menelan kelima anaknya. Namun Zeus, yang merupakan anak keenam, diselamatkan oleh Rhea dan Gaea. Pada akhirnya, Zeus yang tumbuh dewasa membalas dendam kepada ayahnya. Ia membebaskan kelima saudaranya dari perut Kronos, dan bersama saudara-saudaranya, Zeus mengalahkan Kronos. Akhirnya Zeuslah yang menjadi raja atas semesta. Ia menikah dengan Metis, tetapi Gaea meramalkan bahwa suatu saat nanti anak Zeus dan Metis akan menggantikan posisi Zeus sebagai pemimpin. Karena ketakutan, Zeus menyuruh Metis untuk berubah menjadi serangga, lalu ia menelan istrinya tersebut. Kemudian Zeus menikahi Hera, kakak perempuannya sendiri yang ia bebaskan dari perut Kronos, ayah mereka. Setelah menikah dengan Hera sekalipun, perilaku raja dewa ini tetaplah tidak bermoral. Dengan mudahnya ia melakukan perselingkuhan sehingga menyakiti hati Hera.
Dari sini kita dapat melihat bahwa dewa buatan manusia sangatlah tidak pantas dianggap sebagai Tuhan. Mereka hanyalah figur khayalan dengan kehidupan yang sangat kejam dan tidak manusiawi. Para berhala tersebut hanyalah patung karya seni manusia yang dibubuhi dengan kisah-kisah heroik dan disembah layaknya Tuhan yang sejati. Tetapi kita tahu bahwa Tuhan yang sejati hanyalah Yesus sendiri, dan hanya Ia yang layak untuk disembah selama-lamanya! Pribadi tanpa cacat cela, dan satu-satunya Tuhan yang sanggup menebus manusia dan menyelamatkan kita dari kebinasaan. Jangan pernah berhenti menyembah Tuhan kita!

DOA
Tuhan Yesus, tidak ada yang dapat menggantikanMu. Engkau adalah Tuhan yang sejati dan Penyelamat hidupku. KepadaMu kuserahkan hidupku. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin.


back
more article...
login member
Username
Password
* sign up here