welcome visitor
Join us

categories
artikel -

Si Tupai Yang Pandai Meniru

Yohanes 13:15; Filipi 3:17

Semua orang pasti tahu bahwa binatang yang satu ini sangat lucu dan menggemaskan. Selain itu, ternyata tupai juga memiliki satu karakter yang tidak kalah menarik untuk diperhatikan, yaitu dapat meniru setiap gerakan manusia yang dilihatnya. Seekor tupai bernama Winkelhimer Smith memiliki cacat pada tubuhnya. Hal itu membuatnya sering berdiam diri dan dokter hewan mengatakan bahwa ia mengalami stres karena keadaannya. Pemiliknya, Shyla Mouton pun tidak tinggal diam melihat keadaan hewan peliharaannya tersebut. Ia tahu benar karakter tupai yang pandai meniru itu, sehingga ia memberinya satu set alat melukis. Lalu, ia sendiri juga melukis di depan Winkelhimer. Winkelhimer awalnya hanya menatap apa yang dikerjakan oleh tuannya itu. Namun, tak lama kemudian ia juga mengambil kuasnya dan mendekapnya dengan kedua kakinya, lalu mulai menggerakkannya di atas kertas hingga menghasilkan sebuah lukisan yang membuat orang-orang di seluruh dunia terkagum saat melihat videonya di youtube dan media berita elektronik lainnya.
Kisah tupai dan Shyla ini mengingatkan kita kepada kehidupan Tuhan Yesus selama di dalam dunia. Ia telah memberikan teladan kepada kita untuk diikuti. Beberapa waktu sebelum Tuhan menjalani hukuman, Ia melakukan satu tindakan, yaitu membasuh kaki murid-muridNya, pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh seorang yang dianggap paling rendah derajatnya. Sebelum melakukan, Yesus terlebih dahulu menanggalkan jubah dan mengikatkan kain lenan pada pinggangnya. Ini merupakan suatu sikap di mana Ia menanggalkan semua kebesaran dan keagunganNya dan merendahkan diri serendah-rendahnya.
Tentu saja Tuhan Yesus sudah memberikan teladan kerendahan hati yang lain sekalipun tidak ditulis di dalam Alkitab. Namun sesaat sebelum akhir pelayananNya di dunia ini, Tuhan Yesus meninggalkan suatu teladan yang langsung menyentuh hati murid-muridNya karena teladanNya ini berkaitan langsung dengan mereka. Apalagi yang dilakukan Tuhan Yesus ini merupakan sesuatu yang tidak biasa pada saat itu di mana seseorang yang terhormat membasuh kaki bawahannya. Di sinilah pelajaran yang Tuhan Yesus ingin tinggalkan, yaitu kerendahan hati. Tuhan Yesus tidak menginginkan para murid nantinya hanya sekadar berkhotbah dan mengajarkan teori saja. Tetapi lebih daripada itu, tindakan nyata adalah sebuah bentuk pengajaran yang paling efektif dan mudah diterima pendengarnya. Tidak sedikit orang yang tidak dapat mengerti dan kurang cepat dalam menanggapi apa yang kita ajarkan, tetapi ketika kita langsung mempraktekkan, maka orang-orang dengan cepat dapat memahami maksud kita. Sebagai pelayanNya, sudah seharusnya kita meneladani apa yang sudah Tuhan Yesus lakukan. Tanggalkan semua jubah kebesaran kita dan kenakanlah kain kerendahan hati dalam melayani Tuhan serta berikanlah suatu teladan yang baik.

DOA
Bapa, betapa sulitnya untuk menjadi teladan dan contoh yang baik dalam kerendahan hati. Untuk itu aku mohon kiranya RohMu memampukan aku. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin.


back
more article...
login member
Username
Password
* sign up here