welcome visitor
Join us

categories
artikel -

Ketekunan Membawa Berkat

Yakobus 5:7-11 Helen Steiner Rice adalah seorang penulis puisi rohani yang sangat terkenal. Karya-karyanya dikagumi oleh Paus Yohanes Paulus II, serta mantan Presiden Jimmy Carter dan istrinya, Rosalynn. Helen dilahirkan di Ohio, AS, tahun 1900. Impiannya adalah belajar hukum, tetapi rencananya untuk kuliah di Wesleyan College harus disingkirkan saat ayahnya meninggal ketika ada wabah influenza tahun 1918. Ia pun bekerja di perusahaan alat listrik. Tahun 1928, ia bertemu dengan seorang banker muda bernama Franklin Rice. Mereka berpacaran dan kemudian menikah. Tetapi, kebahagiaan mereka berlangsung sangat singkat. Saat pasar saham jatuh pada tahun 1929, Franklin bunuh diri. Helen kembali bekerja, kali ini ia bekerja di sebuah perusahaan penerbitan kartu-kartu ucapan. Setelah beberapa waktu, Helen diangkat menjadi editor. Pada kesempatan ini, ia juga menulis banyak puisi untuk dimasukkan ke dalam kartu-kartu ucapan tersebut. Suatu hari, salah satu kartu ucapan yang berisi puisinya dibacakan di dalam acara Lawrence Welk Show. Sejak saat itu orang-orang ramai membicarakan puisinya dan mereka berusaha mendapatkan puisi-puisi Helen yang sudah dibukukan. Dalam waktu yang relatif singkat, lebih dari 7 juta buku kumpulan puisinya terjual. Hasilnya, hidup Helen pun berubah menjadi lebih baik. Helen meninggal pada tahun 1981. Pencobaan dan penderitaan yang dialami Helen sangatlah berat. Namun, ia tetap bertahan dan bertekun di dalam penderitaannya, hingga tiba saatnya ia mendapatkan keberhasilan. Itu juga yang dialami oleh Ayub, seorang yang benar dan saleh di hadapan Tuhan. Tuhan mengizinkan Iblis untuk mencobainya dengan sangat berat. Harta kekayaannya hilang dalam sekejap, sepuluh anaknya tewas dalam waktu bersamaan, tubuhnya penuh dengan penyakit, istrinya berbalik melawannya, dan sahabat-sahabatnya menuduh bahwa penderitaannya disebabkan karena ia berbuat dosa. Namun, pada akhirnya Ayub dipulihkan oleh Tuhan setelah selesai menjalani pencobaan yang berat itu. Orang-orang yang telah bertekun di dalam iman, seperti halnya Ayub, sekalipun harus menghadapi berbagai macam pencobaan dan penderitaan, mereka akan tetap bisa mengucap syukur. Mereka adalah orang-orang yang berbahagia karena pada akhirnya mereka akan memperoleh kasih dan pertolongan Tuhan. Karena itu, jangan putus asa ketika kita menghadapi pencobaan dan penderitaan apa pun. Sebaliknya, belajarlah untuk bertekun di dalamnya, sebab Tuhan itu baik dan penuh belas kasihan. Dia tidak akan membiarkan kita hidup di dalam penderitaan terus-menerus. Ia akan menolong kita, jika kita bertekun menghadapi penderitaan kita. Kadang-kadang, tinggal selangkah saja ketekunan kita itu membawa hasil. Oleh sebab itu, jangan berhenti untuk bertekun sampai kita mendapatkan buah dari ketekunan tersebut. DOA Bapa, dalam menghadapi setiap pergumulan hidupku, ajarlah aku untuk tetap bertekun dalam menantikan pertolonganMu. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.


back
more article...
login member
Username
Password
* sign up here