welcome visitor
Join us

categories
artikel -

Pohon Masalah

Matius 6:34 Suatu hari saya memanggil seorang tukang untuk membangun sebuah gudang kecil di kantor saya. Tukang itu datang dengan motor tuanya sambil membawa satu tas berisi peralatan tukang. Satu per satu ia mulai mengeluarkan peralatan yang dibawanya. Semua peralatan sudah dikeluarkan, tapi tangannya seolah mencari-cari sesuatu sementara matanya memperhatikan bagian bawah tas yang ternyata bolong. Karena penasaran saya bertanya apa yang ia cari. Maaf Pak, sepertinya pahat saya yang baru saya beli jatuh dan ada beberapa peralatan kecil lainnya yang juga ikut jatuh, jawabnya. Beberapa saat lamanya tukang itu tertegun dan saya bisa menangkap raut kesedihan di wajahnya. Meskipun saya bisa meminjamkan peralatan tukang yang saya miliki hari itu, tapi di hari-hari berikutnya ia akan mengalami kesulitan untuk bekerja, kecuali ia membeli lagi peralatan yang baru. Ketika hendak pulang ke rumah pada sore hari, ia menghidupkan motornya, tapi motor itu tak mau hidup. Bensin pun dicek, bagian-bagian lain juga dicek, tapi ia tidak menemukan penyebab mengapa motornya mati. Biar saya antarkan saja ke rumah Pak, kata saya menawarkan jasa. Baiklah, terima kasih, jawabnya. Saya pun mengambil mobil dan mengantarkannya pulang. Rumahnya sederhana, namun halamannya cukup luas. Ia mempersilahkan saya mampir dan saya pun mampir untuk menghargai tawarannya. Sebelum masuk ke rumah, tukang itu mendekati sebuah pohon, mengulurkan kedua tangannya ke salah satu ranting pohon, lalu berjalan memasuki rumah. Wajahnya penuh senyuman, ia mencium istrinya, lalu memeluk kedua anaknya dan mereka kelihatan sangat bahagia. Ketika hendak pulang, aku menanyakan sesuatu yang mengganjal hatiku sejak tadi. Apa yang engkau lakukan di pohon itu sebelum engkau masuk tadi? O, itu pohon masalah saya. Setiap kali pulang ke rumah, saya akan mendekati pohon itu dan menggantungkan semua kesulitan dan masalah yang saya alami sepanjang hari. Dengan demikian, keluarga saya akan tetap menikmati kebahagiaan, katanya tersenyum. Makna yang dapat kita ambil dari kisah di atas adalah tidak membiarkan persoalan apa pun berlarut-larut dan mengganggu kebahagiaan hidup kita. Firman Tuhan berkata, Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari. (Mat 6:34). Setiap hari kita bisa saja menghadapi situasi yang membuat hati gelisah, kuatir, jengkel, atau marah. Ada kejadian-kejadian yang membuat kita merasa tertekan, sehingga bisa memengaruhi situasi hati kita sepanjang hari. Cara yang bijaksana untuk menyikapi keadaan seperti ini adalah tidak membiarkan semua itu mencuri sukacita dan kebahagiaan kita. Apalagi membawa masalah pulang ke rumah yang akan membawa dampak negatif bagi keluarga kita. Di dalam Tuhan tidak ada kesulitan yang tidak dapat diatasi, tidak ada masalah yang tidak ada jalan keluarnya. DOA Tuhan, ajar aku menyerahkan segala masalah yang kuhadapi kepadaMu. Biarlah aku dan keluargaku senantiasa bersukacita di dalam Engkau. Dalam nama Yesus. Amin.


back
more article...
login member
Username
Password
* sign up here